body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;}

Jumat, 14 September 2018

BAB 6 MENDAPATKAN YANG TERBAIK DARI SEBUAH ARGUMEN


Argumen adalah debat dan diskusi mengenai sebuah isu. Penting diingat, argumen yang dituturkan dengan amarah hanya menghasilkan situasi sama-sama kalah. Terkadang juga sulit untuk menyatakan kita tidak setuju mengenai opini orang lain tanpa membuat orang tersebut tersinggung. Berikut 12 tips untuk menyatakan ketidaksetujuan dengan baik:
1.      Beritahu manfaat dari ide yang kita sampikan kepada orang lain yang meragunakan opini kita
2.      Dengarkan dan pahami prespektif orang lain
3.      Mulai argument ketidakasetujuan dengan “saya” bukan “anda”
4.      Bertuturlah dengan lembut, seperti:
“saya menghargai pandangan anda atas..”, “saya mengerti kekawatiran anda, tetapi..”
5.      Bersikap sopan, jangan menggunakan kata sarkasme atau humor menghina
6.      Hindari kata “tetapi” dan “namun”, ganti dengan :
“bagaimana dengan sudut pandang ini..”
“bandingkan ide itu dengan ide ini..”
“coba kita juga membahas..”
7.      Perkuat opini dengan bukti yang relevan dan nyata
8.      Jangan menyudutkan dan mempermalukan pihak lawan (tahan emosi)
9.      Jika berhadapan dengan orang yang sensitif dengan kritikan, pertama pujilah argumennya lalu bertanya mengenai bagian yang tidak kita setuju. Dengan  bertanya bukan mengkritik, kita menggiring mereka untuk berpikir dan tidak menimbulkan rasa benci
10.  Jangan memaksakan solusi, tetapi buat mereka memikirkan solusi dan membuat keputusan sendiri, contoh jangan katakan perkerjaan mereka berantakan, tetapi beritau standar kerja yang baik dan bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut
11.  Beri dukungan dan bantuan kepada orang lain, serta ungkapkan kepercayaan anda kepada mereka
12.  Beri masukkan yang membangun

Sebaliknya, jika kita adalah pihak yang mendapatkan masukan, bersikaplah:
1.      Tenangkan diri dan dengarkan
2.      Terbukalah dengan saran orang
3.      Percaya bahwa orang yang mengkritik memiliki maksud baik
4.      Jangan beralasan, tetapi berikan fakta yang ada
5.      Berterima kasih

Di dalam sebuah organisasi/kelompok/dimana saja argumen mengenai masalah sering terjadi. Jika masalah pernah terjadi di masa lalu, menggunakan solusi pada waktu itu bisa berguna. Namun, jika keadaan sudah berbeda, solusi tersebut bisa tidak berhasil dan diperlukan analisis baru. Tahap-tahapnya:
1.      Klarifikasi masalah (masalah sebenarnya)
Contoh : produk A bersaing dengan produk B.
Di masa lalu masalah : penjualan produk A menurun
                        solusi : memasang iklan lebih gencar dari produk B (berhasil)
di masa sekarang  masalah : penjualan produk A menurun
                                    solusi : memasang iklan lebih gencar dari produk B (gagal!)
                        Masalah sebenarnya: produk B memberi insentif kepada pengecer
2.      Penyebab masalah
Bedakan “masalah” dengan “gejala”
Contoh : sakit gatal-gatal (ini gejala), masalah sebenarnya alergi makanan tertentu
               sakit flu (ini gejala), masalah bisa karena kecapekan atau tidak enak badan
3.      Opsi solusi
Buka pikiran, jadilah kreatif, tanyalah orang-orang yang berhubungan dengan masalah dan orang-orang yang terlibat saat solusi dijalankan
4.      Solusi terbaik
Buat daftar yang bersifat wajib untuk solusi tersebut dan daftar untuk hal-hal yang bersifat tidak wajib
5.      Keputusan dan tindakan
Masing-masing anggota harus punya bagian
6.      Menindaklanjuti
Follow up dan evaluasi apakah penerapan solusi sudah maksimal atau dibutuhkan solusi lain
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar